Taman Nasional Ujung Kulon terletak di ujung barat daya Pulau Jawa, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dengan luas total 122.956 hektar yang terbagi menjadi kawasan daratan seluas 78.619 hektar dan perairan laut 44.337 hektar. Kawasan ini ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1992 dan menjadi habitat terakhir Badak Jawa dengan populasi 87-100 individu. Kawasan TNUK terdiri dari beberapa area utama yaitu Semenanjung Ujung Kulon sebagai habitat inti badak seluas 38.000 hektar, Pulau Peucang yang menjadi destinasi wisata dengan pantai berpasir putih dan terumbu karang, Pulau Handeleum dengan hutan bakau dan menara pengamatan burung, Pulau Panaitan sebagai pulau terbesar dengan luas 17.000 hektar yang terkenal untuk surfing, serta kawasan Gunung Honje dengan ketinggian 620 mdpl yang berfungsi sebagai zona penyangga. Keanekaragaman hayati kawasan ini mencakup 700 spesies tumbuhan, 36 spesies mamalia, 240 spesies burung, 59 spesies reptil, serta ekosistem laut dengan 33 spesies karang dan 142 spesies ikan.
Akses menuju kawasan TNUK dimulai dari Jakarta menuju Labuan (160 km), dilanjutkan perjalanan darat ke Tamanjaya selama 4-5 jam, kemudian menggunakan perahu motor menuju pulau-pulau tujuan selama 1-3 jam tergantung kondisi laut. Waktu terbaik berkunjung adalah musim kemarau antara April hingga Oktober dengan cuaca cerah dan laut tenang, sementara musim hujan November-Maret sebaiknya dihindari karena akses sulit dan gelombang tinggi. Fasilitas yang tersedia meliputi guest house di Pulau Peucang dengan kapasitas terbatas, pusat informasi di Tamanjaya, serta pemandu wisata lokal untuk menemani pengunjung. Pengunjung wajib mematuhi peraturan konservasi seperti tidak membawa plastik sekali pakai, tidak mengganggu atau memberi makan satwa liar, tidak membuang sampah sembarangan, menjaga jarak aman dengan satwa, dan mengikuti instruksi pemandu untuk melindungi habitat. Kawasan ini memiliki nilai konservasi sangat tinggi bagi dunia sebagai habitat terakhir Badak Jawa, sehingga setiap pengunjung diharapkan menjadi wisatawan bertanggung jawab dan mendukung upaya pelestarian alam untuk generasi mendatang.